Andrea Nirmala Widjajanto is an Indonesian writer and film director based in Toronto, Canada. She explores film as a potent medium for chronicling social, political, and cultural current affairs. Her debut short film, titled Srikandi, is a fantasy drama inspired by an Indonesian mythology of the same name. The film was submitted to the Mighty Asian Movie Making Marathon competition and won The Best Film award in 2020. It was screened at various film festivals in Canada, including the 2021 Toronto International Film Festival and the 2021 Vancouver International Film Festival. Additionally, it was featured at the 2021 Sundance Asia Film Festival held in Indonesia. Andrea has also directed a short documentary called Brown Enough and a short horror film called Bawang Merah Bawang Putih (The Stepsisters). Both films were funded by the Get Reel Filmmakers Scholarship 2022 and screened at the 2022 Sundance Asia Film Festival.
Andrea Nirmala Widjajanto adalah seorang penulis dan sutradara film Indonesia yang kini bermukim di Toronto, Kanada. Ia menjelajahi potensi film sebagai sebuah medium pencatatan peristiwa sosial, politik dan kebudayaan terkini. Film pendek pertamanya, berjudul Srikandi, adalah sebuah drama fantasi yang terilhami oleh mitologi Indonesia dengan nama yang sama. Film ini diikutsertakan dalam perlombaan Mighty Asian Movie Making Marathon dan memenangkan penghargaan The Best Film pada 2020. Film ini juga diputar di berbagai festival film di Kanada, termasuk juga Toronto International Film Festival 2021 dan Vancouver International Film Festival 2021. Film ini juga ditampilkan pada Sundance Asia Film Festival 2021 di Indonesia. Andrea telah menyutradarai dokumenter pendek Brown Enough dan film horor pendek berjudul Bawang Merah Bawang Putih. Kedua film ini didanai oleh Get Reel Filmmakers Scholarship 2022 dan diputar pada Sundance Asia Film Festival 2022.
For their grandparents’ 60th wedding anniversary, polar opposite sisters Nur and Karina reunite for the first time since Nur left to study abroad. In the middle of Ngeliwet (an Indonesian …